JAKARTA, - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menyambut baik rencana koalisi PKB dan PKS. Arsul menilai semakin banyak koalisi maka kemungkinan Pilpres 2024 tak hanya diikuti dua paslon.
"Dalam konteks meningkatkan kualitas peran parpol dalam pilpres 2024, PPP menyambut positif rencana koalisi PKB dan PKS. Kenapa? Karena semakin banyak koalisi, maka semakin membuka kemungkinan Pilpres tidak hanya diikuti oleh 2 paslon seperti 2014 dan 2019," kata Arsul kepada wartawan, Sabtu (12/6).
Menurutnya, dengan adanya lebih dari dua paslon maka rakyat pemilih punya pilihan alternatif. Maka politik identitas akan lebih terminimalisir.
"Nah kalau lebih dari 2 paslon berarti, pertama rakyat pemilih juga punya pilihan alternatif. Kedua dengan adanya pilihan alternatif karena lebih dari 2 paslon maka politik identitas yang menyebabkan keterbelahan dan segregasi seperti 2 pilpres lalu akan lebih terminimalisir," katanya.
"Saya kira-kira sudah pernah merasakan di pilpres langsung 2004 di mana boleh dibilang politik identitas tidak berkembang meski konsekuensinya pilpres dua putaran," lanjutnya.
Arsul menilai koalisi PKS dan PKB adalah hal yang positif bagi demokrasi. Arsul berharap mereka mendapat kekuatan politik.
"Jadi ketika PKB dan PKS ini berencana koalisi, kami justru melihatnya sebagai hal positif bagi demokrasi kita. Semoga mereka mendapat kekuatan politik ketiga untuk melengkapi kekurangannya. Kan masih ada sejumlah parpol yang bisa diajak ke dalam koalisi tersebut," jelasnya.
Wacana koalisi PKB-PKS dinamakan 'semut merah' diungkap oleh Waketum PKB, Jazilul Fawaid. Arsul mempertanyakan alasan dinamakan 'semut merah'.
"Kalau semut merah itu tidak bersatu, yang bersatu beriringan itu semut item, gitu lho, kalau semut merah itu suka jalan sendiri lho, jadi ya gitu, saya mau bilang ke Pak Jazilul kok semut merah namanya? suka jalan sendiri lho semut merah, kalau semut item baru biasa bergerombol mengerumun," katanya.